KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
BAB 1. PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Islam (Arab: al-islām, الإسلام : "berserah diri kepada Tuhan")
adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
1.LATAR BELAKANG
Islam (Arab: al-islām, الإسلام : "berserah diri kepada Tuhan")
adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Islam secara etimologis, berasal dari
bahasa Arab salima, yang berarti “selamat sentosa”. Kemudian kata itu
dibentuk menjadi aslama, yang artinya “memelihara dalam keadaan selamat
sentosa” dan berarti juga “menyerahkan diri, tunduk, damai, selamat, taat, dan
patuh”.
Islam secara terminologis, berarti agama
islam yang berisi ajaran yang memberi petunjuk kepada umat manusia untuk
melaksanakan tugas kehidupan menurut syariat, jalan kehidupan yang benar, yang
memberikan kemaslahatan bagi semua makhluk Allah.
Islam adalah agama yang mampu
menyeimbangkan dengan kondisi sehingga islam sangat mudah dipahami , dalam kerukunan umat beragama islam juga
mengajarkan tentang menghargai antar sesama umat beragama yang memeluk agama
lain selain agama islam ,hal ini menunjukkan islam cinta semua umat hanya saja umat yang tidak mau dicintai.
1.2 PERMASALAHAN
1.Islam merupakan Rahmat bagi seluruh alam
2.Bentuk rahmat Allah pada ajaran Islam
3.Ukhuwah Islamiah dan Ukhuah Insaniyah
1.Islam merupakan Rahmat bagi seluruh alam
2.Bentuk rahmat Allah pada ajaran Islam
3.Ukhuwah Islamiah dan Ukhuah Insaniyah
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 ISLAM MERUPAKAN RAHMAT BAGI SELURUH ALAM
Fungsi islam sebagai rahmat bagi sekalian alam tidak tergantung pada penerimaan atau penilain manusia
Makna Agama Islam
kata Islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat, dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan kehidupan umat manusia pada khususnya, dan semua makhluk hidup pada umumnya.
Karakter agama islam
a. Sesuai dengan fitrah hidup manusia, artinya;
1. ajaran agama islam mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia, baik dari aspek keyakinan, perasaan, maupun pemikiran. ( Q.S al-Rum : 3 ).
2. sesuai dengan kebutuhan hidup manusia
3. memberikan manfaat tanpa menimbulkan komplikasi
4. menempatkan manusia dalam posisi yang benar
a. Sesuai dengan fitrah hidup manusia, artinya;
1. ajaran agama islam mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia, baik dari aspek keyakinan, perasaan, maupun pemikiran. ( Q.S al-Rum : 3 ).
2. sesuai dengan kebutuhan hidup manusia
3. memberikan manfaat tanpa menimbulkan komplikasi
4. menempatkan manusia dalam posisi yang benar
b. Ajaran sempurna, artinya
materi ajaran Islam berisi petunjuk-petunjuk pada seluruh kehidupan manusia. .
( Q.S Al-Maidah ).
c. Kebenarannya mutlak. Kebenaran
itu dapat dipahami karena ajaran Islam berasal dari Allah Yang Maha Benar dan
dapat pula dipahami melalui bukti-bukti materiil, bukti riilnya.serta realita ilmiyah dan ilmu pengetahuan. ( Q.S
Alb-Baqarah: 147 ).
d. Mengajarkan keseimbangan dalam
berbagai aspek kehidupan.
e. Fleksibel dan ringan, artinya
ajaran Islam memperhatikan dan menghargai kondisi masing-masing individu dalam
menjalankan aturannya dan tidak memaksakan orang Islam untuk melakukan suatu
perbuatan diluar batas kemampuannya.
f. Berlaku secara universal, artinya
ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat manusia didunia sampai akhir masa. . (
Q.S al- Ahzab:40 ).
g. Sesuai dengan akal pikiran dan
memotivasi manusia untuk menggunakan akal pikirannya. . ( Q.S al- mujadalah:11 ).
h. Inti ajarannya “tauhid” dan
seluruh ajarannya mencerminkan ketauhidan Allah
i.
Menciptakan rahmat, kasih sayng Allah terhadap makhluk-Nya, seperti
ketenangan hidup bagi orang yang meyakini dan mentaatinya.
2.2 Bentuk Rahmat Allah pada ajaran Islam
Bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam itu adalah:
a.Islam menunjuki manusia jalan hidup yang benar
b.Islam memberikan kebebasan pada manusia untuk menggunkan potensial yang diberikan oleh Allah secara bertanggungjawab
c.Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba Allah, baik mereka muslim maupun non muslim
d.Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional
e.Islam menghormati kondisi spesifik individu manusia dan memberikan perlakuan yang spesifik pula
3. Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah islamiyah
A.pengertian ukhuah islamiyah
. “Ukhuwah” berasal dari kata dasar “akhu” yang berarti saudara, teman, sahabat, kata “ukhuwah” sebagai kata jadian dan mempunyai pengertian atau menjadi kata benda abstrak persaudaraan, persahabatan, dan dapat pula berarti pergaulan. Sedangkan “Islamiyah” berasal dari kata “Islam” yang dalam hal ini memberi / menjadi sifat dari “ukhuwah”, sehingga jika dipadukan antara kata “ukhuwah” dan “Islamiyah” akan berarti persaudaraan islam atau pergaulan secara / menurut islam.
Ukhuwah islamiyah
A.pengertian ukhuah islamiyah
. “Ukhuwah” berasal dari kata dasar “akhu” yang berarti saudara, teman, sahabat, kata “ukhuwah” sebagai kata jadian dan mempunyai pengertian atau menjadi kata benda abstrak persaudaraan, persahabatan, dan dapat pula berarti pergaulan. Sedangkan “Islamiyah” berasal dari kata “Islam” yang dalam hal ini memberi / menjadi sifat dari “ukhuwah”, sehingga jika dipadukan antara kata “ukhuwah” dan “Islamiyah” akan berarti persaudaraan islam atau pergaulan secara / menurut islam.
Dapat dikatakan bahwa pengertian Ukhuwah Islamiyah adalah gambaran
tentang hubungan antara orang-orang Islam sebagai satu ikatan persaudaran,
dimana antara yang satu dengan yang lainnya seakan-akan berada dalam satu
ikatan. Dalam beberapa nash disebut seperti:
“tidak beriman seorang kaum sehingga mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri”
“tidak beriman seorang kaum sehingga mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri”
B.Makna Ukhuwah Islamiyah
Kata Ukhuwah berarti persaudaraan. Maksudnya perasaan simpati atau empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki perasaan yang sama baik suka maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan perasaan itu menimbulkan sikap timbale balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami kesulitan. Dan sikap untuk membagi kesenangan kepada pihak lain. Ukhuwah dan persaudaraan yang berlaku bagi sesame muslim disebut ukhuwah islamiyah.
Kata Ukhuwah berarti persaudaraan. Maksudnya perasaan simpati atau empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki perasaan yang sama baik suka maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan perasaan itu menimbulkan sikap timbale balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami kesulitan. Dan sikap untuk membagi kesenangan kepada pihak lain. Ukhuwah dan persaudaraan yang berlaku bagi sesame muslim disebut ukhuwah islamiyah.
Ukhuwah Islamiyah bukan buatan
manusia, tetapi dari Al-Qur’an. Hidup berukhuwah adalah tuntutan akhlak islam,
yang dengan akhlak ini melahirkan manusia sosial dalam arti seluas-luasnya, dan
dalam arti sosial ini pula manusia dapat menemukan pikiran dalam pergaulan
hidup, dapat membawa dirinya dalam masyarakat serta menjadikan masyarakat
bidang kegiatannya, untuk hidup bersama dan kepentingan bersama.
Dalam hubungan ini banyak dijumpai
ayat-ayat Al-Qur’an yang menekankan pentingnya kerukunan intern umat Islam,
antara lain tertera dibawah ini :
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ
عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ
بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ
فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpegang teguhlah kamu sekalian
kepada tali Allah (agama Islam) dan janganlah kamu bercerai-berai dan kenanglah
nikmat Allah kepada kamu ketika kamu bermusuh-musuhan (semasa jahiliah dahulu),
lalu Allah menyatukan di antara hati kamu (sehingga kamu bersatu-padu dengan
nikmat Islam), maka menjadilah kamu dengan nikmat Allah itu orang-orang Islam
yang bersaudara dan kamu dahulu telah berada di tepi jurang Neraka (disebabkan
kekufuran kamu semasa jahiliah), lalu Allah selamatkan kamu dari Neraka itu
(disebabkan nikmat Islam juga). Demikianlah Allah menjelaskan kepada kamu
ayat-ayat keteranganNya, supaya kamu mendapat petunjuk hidayatNya (QS.Ali Imran
103).
وَلَا
تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ
الْبَيِّنَاتُ
ۚ وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Dan janganlah kamu menjadi seperti
orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah berceri-berai dan berselisihan
(dalam agama mereka) sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
jelas nyata (yang dibawa oleh Nabi-nabi Allah) dan mereka yang bersifat demikian,
akan beroleh azab seksa yang besar (QS.Ali Imran 105)
Antara sesama muslim tidak ada sikap
saling permusuhan,dilarang mengolok-olok saudaranya yang muslim. Tidak boleh
berburuk sangka dan mencari kesalahan orang lain ( Q.S al-Hujurat: 11-12)
C.Macam – macam ukhuwah Islamiyah
Di dalam
alquran banyak sekali ayat yang menyinggung masalah ukhuah islamiah dan dapat
kita simpulkan bahwa di dalam kitab suci ini memperkenalkan paling tidk 4 macam
persaudaraan.
1.ukhuah, ubudiyah atau saudara kesemahlukan dan kesetundukan kepada Allah.
2.ukhuah insaniah (basariyah )dalam arti seluruh umat manusia bersaudara karena mereka semua berasal dari ayah dan ibu.
3.ukhuah wathaniyah wa an-nasab,persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan
4.ukhuah fiddin al inslam,persaudaraan antar sesame muslim
Rosulullah SAW.bersabda.
kalian adalah sahabat sahabat ku , saudara saudara kita adalah yang datang sesudah (wafat)-ku.
1.ukhuah, ubudiyah atau saudara kesemahlukan dan kesetundukan kepada Allah.
2.ukhuah insaniah (basariyah )dalam arti seluruh umat manusia bersaudara karena mereka semua berasal dari ayah dan ibu.
3.ukhuah wathaniyah wa an-nasab,persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan
4.ukhuah fiddin al inslam,persaudaraan antar sesame muslim
Rosulullah SAW.bersabda.
kalian adalah sahabat sahabat ku , saudara saudara kita adalah yang datang sesudah (wafat)-ku.
Contoh – contoh ukhuwah Islamiyah yaitu :
•Tolong-menolong
dalam kebajikan dan ketakwaan
•Bersikap
sopan dan lemah lembut
•Menjalin
hubungan sillaturrahmi
•Dilarang mencela diri sendiri dan meremehkan
sesamamukmin
•Dilarang
menggunjing kepada sesama manusia
•Menolong
orang fakir miskin, ibnu sabil, dan anak yatim
.Menghormati
/ mengasihimualaf
(orang
yang baru masukIslam
Sejarah telah membuktikan bagaimana keintiman persahabatan dan lezatnya
persaudaraan antara kaum muhajirin dan kaum anshar. Kaum muhajirin rela
meninggalkan segala harta dna kekayaann dan keluarganya di kampong halaman.
Demikian juga kaum anshar dengan penuh keikhlasan menyambut dan menjadikan kaum
Muhajirin sebagai saudara. Peristiwa inilah awal bersatunya dua hati dalam
bentuk yang teorisentrik dan universal sebagai hasil dari sebuah persaudaraan
yang dibangun Nabi atas dasar kesamaan aqidah.
Ukuwah insaniyah
Pengertian
Pengertian ukhuwah Insaniyah
Ukhuah insaniyah ( basyariyah ) dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara , karena mereka semuaberasal dari seorang ayah dan ibu.Dalil naqli ukhuwah insaniyah seperti yang tercantumdalam (QS. Al-Hujurat:13)
Pengertian ukhuwah Insaniyah
Ukhuah insaniyah ( basyariyah ) dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara , karena mereka semuaberasal dari seorang ayah dan ibu.Dalil naqli ukhuwah insaniyah seperti yang tercantumdalam (QS. Al-Hujurat:13)
yang
artinya :
“ Wahai
seluruh manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu terdiri (dan
bersumber)dari lelaki dan wanita,
dan kami jadikan kamusekalian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu semua saling kenal mengenal
(bekerja sama).Sesungguhnya yang paling
mulia di antara kamu di sisi
Tuhan adalah yang bertaqwa. SesungguhnyaTuhan Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”
Makna ukhuwah insaniyah
Persaudaraan sesama manusia disebut ukhuwah insaniyah. Persaudaraan ini dilandasi oleh ajaran bahwa semua umat manusia adalah makhluk Allah. Perbedaan keyakinan dan agama juga merupakan kebebasan pilihan yang diberikan Allah. Hal ini harus dihargai dan dihormati.
Ketegangan yang
sering timbul
Dalam praktek, ketegangan yang sering timbul intern umat beragama dan antar umat beragama disebabkan oleh:
Dalam praktek, ketegangan yang sering timbul intern umat beragama dan antar umat beragama disebabkan oleh:
1. Sifat dari masing-masing agama
yang mengandung tugas dakwah atau missi
2. Kurangnya pengetahuan para
pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama lain. Arti keberagamannya lebih
keoada sikap fanatisme dan kepicikan ( sekedar ikut-ikutan).
3. Para pemeluk agama tidak mampu
menahan diri, sehingga kurang menghormati bahkan memandang rendah agama lain.
4. Kaburnya batas antara sikap
memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Kecurigaan masing-masing akan
kejujuran pihak lain, baik intern umat beragama maupun antar umat beragama.
6. Kurangnya saling pengertian dalam
menghadapi masalh perbedaan pendapat.
Peran tokoh tokoh
agama
Dalam pembinaan umat Bergama, para pemimpin dan tokoh agama mempunyai peranan yang besar, yaitu:
Dalam pembinaan umat Bergama, para pemimpin dan tokoh agama mempunyai peranan yang besar, yaitu:
1. Menterjemahkan nilai-nilai dan
norma-norma agama ke dalam kehidupan bermasyarakat
2. Menerjemahkan gagasan-gagasan
pembangunan ke dalam bahasa yang dimengerti oleh masyarakat.
3. Memberikan pendapat, saran dan
kritik yang sehat terhadap ide-ide dan cara-cara yang dilakukan untuk suksesnya
pembangunan.
4. Mendorong dan membimbing
masyarakat dan umat beragama untuk ikut serta dalam usaha pembangunan
5. Meredamkan api-api konflik yang
ada dan berusaha mencari titk temu dan solusi
Contoh ukuah insaniyah
-menyantuni non muslim yang lemah
-memaafkan non muslim yang salah
-bergaul dengan sesame manusia dengan baik
-mengupayakan sikap perdamaian
-terkadang harus bersikap tegas terhadap orang yang ingkar
-memohon ampun kala mereka masih hidup
-menyantuni non muslim yang lemah
-memaafkan non muslim yang salah
-bergaul dengan sesame manusia dengan baik
-mengupayakan sikap perdamaian
-terkadang harus bersikap tegas terhadap orang yang ingkar
-memohon ampun kala mereka masih hidup
4. Kebersamaan dalam Pluralitas Beragama
Pengertian
Kata “ pluralisme” diterjemahkan dalam berbagai interpretasi. Interpretasi popular dari john Hick mengenai pluralisme ini adalah anggapan bahwa kebenaran merupakan satu hal yang kolektif di antara semua agama, dan seluruh agama bias menjadi sumber keselamatan, kesempurnaan dan keagungan bagi para penganutnya
Kata “ pluralisme” diterjemahkan dalam berbagai interpretasi. Interpretasi popular dari john Hick mengenai pluralisme ini adalah anggapan bahwa kebenaran merupakan satu hal yang kolektif di antara semua agama, dan seluruh agama bias menjadi sumber keselamatan, kesempurnaan dan keagungan bagi para penganutnya
Nurchalis Madjid berpendapat bahwa
pluralism tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita
majemuk, beraneka ragam, terdiri dari berbagai suku dan agama,yang hanya
menggambarkan kesan pragmentasi, bukan pluralisme. Pluralisme juga tidak bias
dipahami sekedar “kebaikan negative” yang hanya untuk menyingkirkan kesan
fanatisme. Bahkan pluralisme juga suatu keharusan bagi keselamatan umat
manusia, antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan yang
dihasilkannya.
Menurut pendapat Ali Rabbani,
pluralism agama yang bias diterima adalah pluralism dalam makna kedua, yakni
kehidupan bersama secara rukun. Masing –masing meyakini kebenaran berada di
pihaknya. Penulis sendiri juga sependapat dengan interpretasi kedua. Karena
jika kita meyakini kebenaran ada pada semua agama, maka kesaliman aqiqah kita
akan goyah.
Kebersamaan hidup antara orang islam dengan non muslim telah dicontohkan
oleh Rasulullah ketika beliau dengan para sahabat mengawali hidup di Madiah
setelah hijarah. Rasulullah mengikat perjanjian penduduk Madinah yang terdiri
dari orang-orang kafir dan muslim untuk saling membantu dan menjaga keamanan
kota Madinah dari gangguan musuh. Rasulullah juga pernah manggadaikan baju
besinya kepada orang-orang yahudi
Konsep Kebersamaan dalam Pluralitas
Konsep kebersamaan dalam pluralitas agama adalah setiap manusia yang hidup bersama di masyarakat akan menyadari lingkungan yang serba plural, berbeda , dan tidak sama dengan dirinya . dan bahkan masyarakat yang homogeny pun ,perbedaan antar individu pasti ada ,karna perbedaan manusia adalah kehendak tuhan.
Pada dasarnya, agama Islam tidak hanya diperuntukkan bagi kaum Muslim belaka, akan tetapi ia adalah agama universal yang ditujukan untuk seluruh umat manusia. Al-Quran telah menyatakan hal ini di beberapa tempat. Yang tercantum di QS Saba ’;28,
Konsep kebersamaan dalam pluralitas agama adalah setiap manusia yang hidup bersama di masyarakat akan menyadari lingkungan yang serba plural, berbeda , dan tidak sama dengan dirinya . dan bahkan masyarakat yang homogeny pun ,perbedaan antar individu pasti ada ,karna perbedaan manusia adalah kehendak tuhan.
Pada dasarnya, agama Islam tidak hanya diperuntukkan bagi kaum Muslim belaka, akan tetapi ia adalah agama universal yang ditujukan untuk seluruh umat manusia. Al-Quran telah menyatakan hal ini di beberapa tempat. Yang tercantum di QS Saba ’;28,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً
لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Dan kami tidak mengutus kamu,
melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui (QS Saba ’ [34]: 28)
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan:
1. Agama Islam adalah agama rahmatan
lil alamin yang membawa kedamaian kepada seluruh umat manusia di bumi dan juga
alam semesta.
2. Ukhwah Islamiyah merupakan hal
yang wajib diterapkan demi terciptanya kerukunan intern umat.
3.2 Daftar Pustaka:
1. Google
2.
http://legowo-hendybmangkubumi.blogspot.com/2012/10/kerukunan-antar-umat-beragama.html
TUGAS ILMU SOSIAL DASAR
(SOFTSKILL)
“Kerukunan
Antar Umat Beragama”
NAMA : RIDHO AHMADI
KELAS : 2SA01
NPM : 16611138
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke
hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kerukunan Antar Umat Beragama ”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah pendidikan Ilmu Sosial Dasar (softskill).
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Depok, 21
January 2013
Penyusun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar